Sunday 23 April 2017

Gak bisa berhenti suka. Karena aku suka sama perasaan sukanya. Rasa sukanya buat hati jadi penuh. My unlimited moodboster.

Saturday 26 November 2016

Namanya Juga Suka

Akhirnya ngersain nyesek lagi setelah sekitar 3 tahun (alhamdulillh) gak pernah nyesek. Sesak kali ini di sponsori oleh Ayana yang beberapa hari lagi pindah ke team KIII. Huah kupatahati 💔
Kabar reshuffle bukan tiba-tiba. Pertama denger kabar sedih tapi "yaudah lah, toh doi kumpul di team yang isinya member2 berbakat". Tapi setelah beberapa hari sebelum Desember ........ 💔


Yang bikin sedih itu karena ku belum pernah liat si Oshi di theater. Oke, kan bukan grad ya hanya pindah team. Tapi sedihnya itu... gak bisa ngeliat dia Hagavi-an bareng team J karena RKJ sudah senshuraku 😭 Unit song fav, setlist fav, terlewati gitu aja. Kemudian, yang bikin lebih sedih lagi, fX di pusat dan aku udah di utara. Tapi gak sempet ke fX untuk senshuraku week. Patahati~


Sedih juga karena Sendy grad.
JKT48 sekali lagi kehilangan high quality member. Karena gak di up JOT? Gapapa neng Sendy mah solo karir juga oke yaa. 5 tahun berkarir di JKT48 kalau gak salah Sendy cuma 3x senbatsu,  Flying Get, Kibouteki Refrain yang paling baru Love Trip, agak keterlaluan. Sekarang harusnya JOT lebih perhatian sama Rona, Siska, Aurel, Nadila. Supaya bisa bertahan lama sebagai member 😂 Sebenernya apa sih susahnya memberdayakan member member yang bertalenta. Toh untuk mengangkat derajat JKT juga 😢

Hmm

Back to Ayana..

Kamu ya jangan sekarang-sekarang yaa grad nya ay. Kan masih muda, 10 tahun lah jadi member yaa. Model-model kaya kamu mah kayanya calon member yang betah lama-lama di JKT. Mudah-mudahan yaa. Nanti aja aku liat kamu pas di KIII ya ay! 💕


Alay yaa..
Ya gimana..
Namanya juga suka 😂

...

I've tried to hate them. But I fall again and again 💔
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-Team J, Team KIII, Team T - Fans

Thursday 20 October 2016

Kuasa Di Atas Kuasa

Waktu sekolah dulu, semuanya terasa memaksa. Memaksa ya karena kita harus sekolah dan belajar semua materi, dipaksa ingat. Gak ada pilihan tentang "mau sekolah atau mau ini ya?", "gimana kalau gini aja, gak usah sekolah". Gak ada tu yang begitu. Tapi, kelihatannya aku tipe yang bisa adaptasi sama apa yang aku pelajari. Ya pasti gak semua sanggup utk aku kerjakan atau artikan. Tapi sejauh ini aman. Karena awalnya tertanam kalimat Papa yang "Gak ada ilmu yang gak bisa dipelajari". Termasuk akhirnya nekuni jurusan yang bukan pasion banget (tapi diakhir bersyukur karena ternyata ngurusi angka lebih mudah ketimbang ngurusi hidup sosial), karena kan gak ada ilmu yang gak bisa dipelajari, jadi pikirku, asalkan mau belajar ya kita pasti bisa. Ng.. betul sih haha. Urusan IPK alhamdulillah terselamatkan sampai tujuan 😂 *terimakasih Randy dan semua teman-teman belajar*

Setelah lulus, muncul banyak cabang jalan. Jauh beda dengan zaman sekolah, kehidupan pasca wisuda-ku jadi lebih bisa memilih. Mau mencari pengalaman dengan basic ilmu yang dipunya, atau melanjutkan kecintaan yang sempat tertunda? Lalu beberapa jam lalu aku justru punya cita-cita baru. Atau memilih pasrah "Yang mana yang rezeki saja".

Aku pernah"terpaksa"diawalnnya untuk menekuni sesuatu hal yang aku tolak. Aman. Walaupun mati-matian tapi syukurlah semua aman. Kini situasinya berbeda, ada yang bisa aku perjuangkan dulu, konsekuensinya jika salah langkah mungkin akan berbekas sepanjang ingatanku. Lagi-lagi yang sederhana ku buat rumit.




Bahagia, kecintaan akan suatu hal, itu semua kita yang memunculkannya, bukan keadaan.

Namun, tergelincir karena suatu pilihan, juga karena kita yang memunculkannya.

Kemudian pahamilah, mengapa kita harus berserah pada kuasa diatas kuasa kita -setelah berusaha-


Ada kuasa diatas kuasa kita..